Jumat, 22 Juli 2011

Pemberdayaan Masyarakat

UPAYA MENCETAK TENAGA DENGAN SKILL MEMADAI DAN MERANGSANG SEMANGAT WIRAUSAHA

PATI. Tambaharjo
Meskipun sedikit terlambat untuk melaksanakan kegiatan penyerapan dana BLM tahap III 2008 yang alokasinya untuk kegiatan social dan infrastruktur, BKM Tambah Makmur Desa Tambaharjo akhirnya berhasil juga menyelesaikan persyaratan administratif berupa penyusunan proposal untuk memanfaatkan dana alokasi sosial. Sedianya, dana BLM tahap III tahun 2008 tersebut telah cair ke rekening BKM pada Nopember 2009 dan seharusnya telah dimanfaatkan. Keterlambatan pemanfaatan disebabkan BKM dalam masa transisi setelah pelaksanaan Pemilihan Ulang anggota Pimpinan Kolektif. Anggota-anggota baru yang terpilih ternyata adalah orang-orang dengan tingkat kesibukan lumayan tinggi, karenanya pemanfaatan dana BLM agak terhambat. Untuk mengatasinya, tim fasilitator berusaha mendorong para anggota BKM untuk melakukan koordinasi. Dalam hal ini, tim fasilitator mendapat dukungan penuh dari pihak Pemerintah Desa Tambaharjo. Akhirnya, BKM menyadari bahwa meskipun kegiatan-kegiatan dalam PNPM – MP bersifat kerelawanan, namun bukan berarti bisa diabaikan dan dianggap remeh. Kegiatan yang difasilitasi oleh PNPM merupakan kegiatan pemberdayaan yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berproses bersama dan pada akhirnya diharapkan kelak akan membawa desa mereka ke tataran desa yang mandiri – bahkan mungkin sampai tataran madani.
Akhirnya, para anggota BKM dan tim fasilitator sepakat untuk terjun langsung bersama UPS untuk fasilitasi pembentukan KSM, penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) hingga pembuatan proposal. Sesuai dengan data matriks kebutuhan di PJM Pronangkis, BKM menetapkan bahwa untuk alokasi dana sosial tahun 2008 akan dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan menjahit dan kegiatan pelatihan bengkel motor. BKM mensosialisasikan adanya alokasi social ini kepada masyarakat desa Tambaharjo baik melalui kegiatan pelatihan relawan, BKM, UP-UP maupun KSM yang didanai fixed cost maupun melalui pertemuan RT yang rutin diadakan oleh masyarakat. Setelah mendapatkan sosialisasi, masyarakat membentuk KSM yang anggotanya bersifat umum untuk satu desa.
Peserta pelatihan menjahit ini berjumlah 14 orang. Semuanya perempuan. Sebagian ada yang sudah menikah dan selama ini sibuk menjadi ibu rumah tangga, sebagian lainnya merupakan lulusan SMP dan SMA yang masih menganggur dan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan menjahit ini, mereka akan memiliki ketrampilan/skill yang bermanfaat untuk menambah penghasilan keluarga dengan membuka usaha jahit. Selain mempersiapkan tenaga yang memiliki skill menjahit, kegiatan pelatihan ini diharapkan akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Ini kesempatan emas buat panjenengan sekalian untuk menimba ilmu dan kemudian mempraktikkannya langsung di masyarakat. Misalnya, dengan membuka usaha menjahit atau konveksi. Pelatihannya gratis, panjenengan ndak perlu bayar. Bahan-bahan juga disediakan. Yang perlu panjenengan berikan hanyalah waktu luang dan tekad untuk mengubah kehidupan panjenengan….” Demikian disampaikan Kepala Desa tambaharjo – Bapak Mubaligh, S.Pd. – pada acara pembukaan pelatihan menjahit di balai desa pada tanggal 1 Pebruari 2010.
Pada kesempatan tersebut, sekali lagi para peserta ditantang kembali kesanggupannya untuk mengikuti pelatihan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan membolos. Para peserta menyatakan akan serius dan bahkan merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan semacam ini. Antusiasme peserta pelatihan menjahit semakin bertambah ketika ketua KSM “PUTRI MANDIRI” yang sekaligus sebagai instruktur pelatihan, Bu Sri Cahyani, didatangi warga lain yang merasa menyesal karena terlambat mendaftarkan diri. Semula beberapa warga masih apatis dan menganggap kegiatan pelatihan tersebut hanya formalitas. Namun, setelah mereka melihat pelaksanaan kegiatan yang ditangani secara professional dan dilatih oleh tenaga professional yang telah seringkali memberikan pelatihan sampai ke kecamatan lain, barulah mereka merasa menyesal. Dari banyaknya usulan yang masuk ke BKM tersebut, BKM menyimpulkan bahwa masih banyak warga desa Tambaharjo yang berharap kegiatan pelatihan menjahit ini bisa diadakan lagi ke depannya, karena dinilai cukup potensial untuk persiapan membuka usaha secara mandiri.
“Saya sampai bingung, Mbak, menghadapi warga yang ingin mengikuti pelatihan menjahit susulan. Saya jelaskan saja bahwa kalau pesertanya banyak, malah tidak efektif. Saya biasanya kalau melatih seperti ini, maksimal dua puluh orang saja. Ndak pernah lebih.” Cerita Bu Sri Cahyati.
Menghadapi hal semacam itu, para anggota BKM “TAMBAH MAKMUR” berusaha memfasilitasi usulan pengadaan pelatihan menjahit untuk dimasukkan sebagai bagian kegiatan sosial di PJM Pronangkis tahun 2010 – 2012. Salah seorang anggota BKM yang intens melakukan pendampingan kegiatan pelatihan, H.M. Suharto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan upaya awal BKM Tambaharjo untuk mencetak tenaga-tenaga terampil di desa Tambaharjo. Kalau kelak ada alokasi kegiatan sosial lagi, BKM akan memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif dan kemanfaatannya lebih bersifat jangka panjang.
Pelatihan menjahit yang direncanakan selama delapan minggu ini dirancang dengan sistem teori – praktik. Pada minggu pertama, peserta diberikan teori dan belajar membuat pola untuk menjahit rok dengan berbagai modifikasi model. Para minggu berikutnya, peserta langsung praktik menjahit rok. Setelah peserta fasih, pelatih memberikan teori untuk menjahit baju blus dengan berbagai modifikasi model jahitan dan kerah. Saking banyaknya model blus, praktik menjahitnya lebih lama lagi, sekitar tiga minggu. Itu masih ditambah dengan praktik menjahit kemeja. Terakhir, peserta diajari cara membuat celana panjang.
“Praktik membuat blus sengaja kami berikan di tengah, sebab menjahit blus memang paling sulit dan modelnya juga paling variatif sehingga kalau kami berikan di awal, peserta akan merasa berat untuk mencernanya. Rok relatif lebih mudah. Sedangkan membuat celana lebih mudah lagi, jadi diberikan di belakang saja. Untuk praktik, peserta diperkenankan untuk menjahit pakaian sesuai ukuran tubuhnya masing-masing.” papar Bu Sri Cahyani, ketua KSM “PUTRI MANDIRI” sekaligus instruktur menjahit dengan runtut.
Pelatihan menjahit ini mendapat alokasi dana BLM PNPM – MP sebesar Rp. 9.625.000,- dan swadaya sebesar Rp.3.830.000,- sehingga total pendanaan untuk KSM “PUTRI MANDIRI” ini sebesar Rp. 13.455.000,- untuk kegiatan selama delapan minggu. Setiap hari Jum’at, kegiatan pelatihan menjahit libur. Alokasi dana sebesar itu selain digunakan untuk memberi insentif untuk pelatih, juga untuk sewa mesin jahit dan penyediaan bahan-bahan menjahit seperti kain, benang, jarum, kertas dorslag, buku dan sebagainya.
“Peserta perlu mengembangkan sendiri ketrampilan menjahitnya di luar kelas agar hasilnya maksimal. Karena yang diajarkan di kelas masih bersifat dasar-dasarnya saja. Jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan berbusana masyarakat yang  sudah macam-macam modelnya. Mereka (para peserta) juga harus rajin berlatih di rumahnya masing-masing. Kalau ditelateni dengan sungguh-sungguh, bukan tidak mungkin kelak Tambaharjo ini akan memiliki tenaga terampil yang mampu memajukan desa. Kali ini pelatihan menjahit dan bengkel motor, mungkin besok-besok, kita juga perlu mengadakan pelatihan lainnya. Biar kalau bisa Tambaharjo ini memiliki semua sumber daya yang terampil di bidangnya masing-masing…” ujar Bapak Suharto dengan yakin. 
Tim fasilitator dengan sepenuh hati mengamini doa tersebut. Sebab, bagi fasilitator, tidak ada yang lebih membahagiakan dari kegiatan pemberdayaan dan pendampingan yang telah dilakukan, selain melihat masyarakat dampingannya menjadi masyarakat yang lebih baik lagi dan lebih sejahtera hidupnya. Semoga kelak, masyarakat Desa Tambaharjo ebnar-benar tambah makmur. Sesuai dengan nama BKMnya, BKM “TAMBAH MAKMUR”. (akar_atya. 15 Nopember 2010)

Ditulis untuk artikel Best Practice Kegiatan Sosial Kegiatan pendampingan masyarakat. Juga dapat diakses di web pnpm-mp KMW Prov. Jawa Tengah.

1 komentar:

  1. informasi yang sangat bermanfaat..

    http://primakatalisindo.com/diklat-dan-bimtek-koperasi-ukm

    BalasHapus